Selasa, 21 Mei 2013

Fathanah Terjebak dalam Harta, Tahta & Wanita


Ulah tersangka kasus korupsi impor daging sapi, Ahmad Fathanah cukup mengejutkan publik. Dengan bergelimang harta, teman dekat mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Luthfi Hasan Ishaaq, itu mampu menggaet hati para wanita.
Hingga saat ini, harta pria beristri lima itu mampu memikat simpati empat wanita cantik, yakni mahasiswi Maharani Suciyono, pemain film Ayu Azhari, penyanyi dangdut Tri Kurnia Rahayu dan model majalah dewasa Vitalia Shesya.

Bagi Psikolog Dadang Hawari, apa yang terjadi pada Fathanah adalah gejala umum orang-orang berduit. "Orang yang sedang naik daun sering lupa karena harta, tahta dan wanita,".
Apalagi, kata dia, uang yang dikantongi didapat dari pekerjaan yang tidak halal. Maka, uang tersebut juga akan mudah keluar secara tidak halal. Seseorang yang imannya lemah, juga bisa terbuai dengan gelimang harta.

"Sebagai Islam boleh kaya, tapi jangan berlebihan, sehingga lupa kepada Allah. Tapi juga jangan kekurangan," ujarnya.
Melihat Fathanah punya istri lima, menurutnya, sesuatu yang sudah di luar kewajaran. Dia tak yakin Fathanah bisa berlaku adil terhadap istri-istrinya. "Ini di luar gejala umum. Lazimnya orang beristri satu, bersitri lima itu melampuai yang Allah perintahkan," pungkasnya.

Sebelum ditangkap KPK, Fathanah dengan leluasa memberikan kekayaannya kepada empat wanita tersebut. Lantaran diduga hasil Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), KPK menyita semua pemberian Fathanah kepada wanita-wanita itu.

Fathanah memberikan uang Rp10 juta kepada Maharani. Hal itu terungkap saat keduanya ditangkap di sebuah hotel mewah di Jakarta. Sementara itu, dari tangan Ayu Azhari, KPK menyita uang Rp20 juta dan USD1.800. Menurut Ayu, uang itu diberikan Fathanah untuk biaya kampanye di beberapa daerah.
Sedangkan dari tangan Vitalia, KPK menyita mobil Honda Jazz dengan nomor polisi B 15 VTA dan jam tangan mewah bermerek Chopard. KPK juga menyita Honda Freed berwarna putih nopol B 881 LAA, gelang Hermes, dan jam tangan Rolex dari Tri Kurnia.

0 komentar:

Posting Komentar